Magi Dream Diary

Selamat datang ke Magi Dream Diary. Blog ini sengaja dibuat buat tempat nyimpen jurnal tentang mimpi gw waktu tidur. Terkadang gw juga masukin mimpi orang lain. Menurut gw mimpi itu punya pengaruh besar terhadap kehidupan, terlalu banyak hal yang belum di teliti soal mimpi. Nah, blog ini bakal coba menggali banyak soal mimpi. Hope you enjoy it. Sorry templatenya masih berantakan, nanti dibenerin dech..

Saturday, August 05, 2006

Mimpi pendek

Ini mimpi yang di loop (diulang terus menerus).
Mungkin saya sudah kelewat capek ngedisain template blog, karena udah butek banget, tidur nih ceritanya, waktu itu jam 2 pagi.
Saya sedikit ga percaya, saya mimpi sebuah template blog! Templatenya keren, sangat futuristik, animasi flashnya memukau. Skema warna yang dipakai hitam putih, layer atasnya ada animasi bernuansa oranye. Dan sialnya, yang saya mimpikan tuh cuma itu aja sampai bangun, mirip sama orang yang terpukau abis sama disain suatu blog.
Ah, sepertinya saya benar-benar capek..Itu sedikit pembuktian dari post sebelumnya, sedikit mentok di disain, tidur, otak bagian estetis bekerja, mengolah, dan menampilkannya di mimpi. Tapi saya masih inget betul disainnya. Nanti lah pasti saya buat secara real.

Thursday, August 03, 2006

Assorted Dream


Saya cuma ingat dari bagian tengah, mimpi ini super panjang. Padahal cuma tidur 6 jam. Kalo mau baca saya saranin offline aja.

Saya berada di sebuah istana yang banyak terpengaruh budaya Islam. Pilarnya bulat dan bagian atasnya mirip kubah masjid (inget bangunan-bangunan di Baghdad kan?) Lucunya saya perhatikan istana ini dari lantai hingga bagian tengah pilar berwarna hijau, penuh motif India (aneh ya?) terus ada strip merah, sisanya hingga atap warna putih bersih. Saya duduk di tengah-tengah ruangan di depan saya ada pria peramal India dan sebelah saya ada seorang wanita Latin-India (cantik banget). Saya diramal oleh pria itu. Dia bilang kalau saya harus terus memegang apa yang saya yakini dengan begitu apa pun bisa saya capai. Wanita itu juga di ramal tapi saya lupa isi ramalan dia (maaf). Setelah itu saya dan wanita itu keluar.
Di luar saya melihat wanita itu bicara sama seorang pria asia, lumayan tampan dan badannya lumayan kekar. Sepertinya saya bisa mendengar dan melihat apa yang pria itu lihat dan dengar. Wanita itu bilang kalo pria itu merupakan orang terpilih, "The One". Sambil bilang gitu, wanita itu menyingsingkan lengan baju pria itu dan menunjukkan tato si pria (lihat gambar). Dia bilang ini bukti kalo si pria itu adalah orang yang terpilih. Tato itu mirip sama interior istana tadi! Sudah menyaksikan saya langsung pulang.
Sesampainya di rumah, langit gelap sekali. Waduh, mau hujan nih, angkatin jemuran dulu. Saya juga gak ngerti apa yang spesial dari hujan ini, cuma kayaknya hujannya besar banget. Sudah beresin jemuran, saya ke ruang tamu dan di sana ada paman saya. Gak tahu nih, tiba-tiba dia ngasih laptop punya dia, dasar aneh. Hujan makin gede. Gak ngerti, kenapa pengen main hujan? Saya pergi ke tempat jemuran, berdiri dan diam. Lama kelamaan air menggenangi sampai akhirnya sampai ke leher. Tiba-tiba pijakkan saya hilang, saya pun tenggelam. Berusaha berenang ke permukaan, napas saya habis. Saya gak percaya sama apa yang saya lihat begitu muncul di permukaan.
Pantai pasir kuning sejauh mata memandang. Saya melihat di belakang saya hanya ada lautan dan sebuah pulau kecil, sama-sama terbentuk dari pasir kuning. Kembali saya merasakan pijakkan tapi ini berbeda dengan lantai semen di rumahku, kali ini pasir. Saya berjalan ke arah pantai dan banyak sekali wanita cantik dan satu pria. Pria ini ditemenin sama wanita yang paling cantik. Entah kenapa saya menganggap dia yang paling sombong, bukan yang paling cantik. Ada wanita yang menghampiriku, visualnya dan auranya, hmm tidak asing, pacarqu.
Tiba-tiba dia mengajakku berjalan ke pulau kecil yang tadi saya lihat. Saya baru ngerti, pantai ini luas dan datar, air laut kalau sedang naik menutupi pantai lebih dari setengahnya. Sekarang airnya surut, jadi saya bisa berjalan ke sana. Setibanya disana, airnya pasang lagi. Seperti menyediakan jalan saja buat saya dan pacar saya. Loh, pria yang barusan dan wanita sombong itu juga ada di sini. Air laut turun sedikit, pulau kecil itu jadi agak luas. Saya memutuskan untuk menghindari mereka dan bersantai di atas pasir hingga terlelap (tidur tapi masih dalam mimpi).
Begitu bangun lagi, pacar saya sedang adu lempar bola baseball dengan wanita sombong itu. Saya langsung melarangnya untuk meneruskan permainan konyol itu. Dia bilang kalo mereka berebut perahu untuk meninggalkan pulau itu. Akhirnya saya mengambil alih permainan dan akhirnya saya harus melawan pria tadi. Singkat cerita saya menang dan mengambil perahu itu, saya pun berlayar ke arah pantai utama sama pacar saya. Lama kelamaan langit gelap dan saya tidak bisa lihat apa-apa. Saya pun bangun.

Wednesday, August 02, 2006

Adakah kaitan mimpi dengan realita?

Otak kita benar-benar perfect. Saya menyadari hal itu ketika saya ikut kuliah Prof. Primadi Tabrani. Dia mengatakan bahwa setiap manusia menyimpan memori dalam otak berupa image konkret(visual), image abstrak (verbal), dan pra-image(mix). Semuanya bekerja dalam otak. Manusia menerima image dari luar (persepsi) diteruskan ke otak. Di otak disimpan di memori dan di olah dengan imajinasi. Rumit ya?
Saya buat simpel, manusia menyimpan memori ato ingatan. Ketika manusia tidur, seluruh tubuh memang istirahat, kecuali otak (kalo otak berhenti bekerja, anda pasti mati gara-gara jantung berhenti). Pada saat itu, otak masuk alam bawah sadar dan mulai bekerja, mengolah imaginasi. Imajinasi mengambil image dari memori, di olah dan anehnya divisualisasikan. Anda tidur, mata tertutup, tapi anda melihat gambar bergerak. Miracle huh?
Bisa saya simpulkan kalo mimpi itu memiliki sedikit keterkaitan dengan kehidupan nyata, karena butuh sedikit data untuk diolah jadi mimpi. Sekarang hanya satu pertanyaan yang tersisa, apa orang buta punya mimpi? Saya masih berusaha mencari jawabannya.
Kalo anda tertarik untuk mengetahui tentang kuliah Prof. Primadi, silahkan beli bukunya "Kreativita dan Humanika" Terbitan Jalasutra. Beliau sudah pensiun tahun lalu dari kampus.


Dream Fragment

Semalam saya bermimpi sebuah mimpi panjang, maklum capek jadi tidur cepet. Tapi karena beberapa hal saya jadi cuma bisa inget mimpi bagian tengah. Saya jelaskan di postingan berikutnya.

Aku pakai singlet di pinggir sungai
Saya cuma pake kaos dalam butut dan celana pendek. Dan, where the hell is this? Perkampungan kumuh bantaran sungai. Saya berdiri di atas jembatan yang sepertinya pintu masuk ke kampung ini. Tunggu, ini bukan sungai, ini sebuah kolam keruh. Di bawah jembatannya ada rumah, seperti dibuat untuk penunggu kolam.
Muncul seorang laki-laki dekil dan cukup tua. Dia pakai kaos dalam dan celana pendek pink! Yuck..Dia tiba-tiba mantatin muka saya. (Sebenernya ada terusannya, tapi karena menjijikan jadi saya potong). Trus dia pergi begitu aja..
Gak ngerti nih, tiba-tiba pandangan jadi gelap dan sesak. Trus terang lagi, saya udah ada di pinggir kolam yang keruh itu, seperti habis tenggelam. Badan saya basah kuyup dan lengket, sepertinya air kolam itu bercampur sama minyak. Saya langsung berusaha menjauh tapi kaki saya lemas, kaki saya lumpuh. Terpaksa merayap dengan tangan.
Baru bergerak sedikit, saya baru sadar, saya dikelilingi belasan evocator. Evocator itu pendeta yang ditugasi untuk memanggil spirit dewa untuk datang ke bumi, mungkin yang sering main game Breath of Fire 4 tahu. Mereka membaca mantra terus menerus hingga turun seekor demon. Ternyata mereka summon demon untuk kaki kiri saya! Demon itu masuk langsung ke kaki kiri saya. Lama kelamaan kaki kiri saya tambah panas hingga saking panasnya saya terbangun dari tidur.

Tips cara mengingat mimpi

Yah, saya berhasil membuktikan percobaan mimpi saya. Saya menemukan kalau saya ingin berhasil mengingat sebuah mimpi utuh (75-95%) adalah menuliskannya begitu bangun. Post sebelumnya saya menuliskan mimpi yang cukup pendek. Itu terjadi karena saya menulisnya 45 menit setelah bangun. Yang mampu saya ingat hanya sekitar 25%. Makanya saya anjurkan untuk menulis mimpi anda begitu bangun.
Satu hal lagi, kalau anda tidak sempat langsung menuliskan mimpi anda, saya sarankan untuk tidak bicara sama sekali. Ya, hari ini saya sudah berbicara dengan orang-orang rumah sebentar dan baru menulis. Saya jadi lebih cepat lupa sama isi mimpinya.

Tuesday, August 01, 2006

Weird dream

Pagi itu gw duduk di sebuah warung. entah kenapa gw cuma bisa ngelamun seharian di situ. Tiba-tiba langit sudah gelap, malam. Kulihat dua warung lain yang bersebelahan hanya tampak samar-samar. Bukannya mengepak warungnya (semua warung di sini adalah pedagang kaki lima) tapi ditinggalkan begitu saja. Warung-warung ini mirip kota hantu, semua kosong tanpa ada satu manusia. Karena semakin mengerikan, gw tutup mata.

Ketika membuka mata lagi, gw tiba-tiba udah ada di depan Plaza Dago Bandung. Waktu itu cuma satu hal yang kepikiran, gw mau ke kampus, mau liat simulasi pasar seni 2006. Aneh, pasar seni hanya berlangsung satu hari dan tidak pernah melakukan simulasi apapun. Gw baru sadar kalo disebelah gw ada cewek kurus, manis, rambutnya hitam panjang lurus sepinggang, sedikit mirip ras Cina. Anehnya aura seperti aura cewek gw (Kamu biasanya meyakini orang dalam mimpi kamu itu adalah seseorang yang benar-benar kamu kenal di dunia nyata walaupun visualisasi berbeda jauh).

Kejadiannya begitu cepat, gw udah ada di mobil kijang kapsul warna biru, gw duduk di kursi belakang sebelah kiri, dan gw kenal baik mobil ini. Ternyata bener, waktu gw liat ke kursi supir, ini mobilnya Adit. Cewek itu duduk di depan tanpa ngomong apapun. Yang ada di kepala gw, mumpung Adit lewat gw nebeng. Mobil akhirnya jalan. Begitu hampir deket kampus gw baru sadar kalo pintu sebelah Adit ga ditutup alias kebuka, kayak sopir yang lagi nunggu angin di tempat parkir.

Sampai di bibir jalan Ganesha, kampus udah penuh sesak sama orang, gw berpikir ini simulasi Pasar Seni ato Pasar Seni Asli? Adit pun ngerem mobilnya, tapi dengan rem tangan. Anehnya, mobilnya tidak nyentak, tapi berhenti pelan-pelan dan mulus mirip mobil kehabisan bensin. Gw turun dan jalan sebentar, gw noleh ke belakang, Adit, cewek kurus, dan mobil Kijang udah ilang. Gw cuma bisa jalan terus, kampus terlalu rame sampe gw ga bisa dikenali lagi, kecuali pagar taman sepanjang jalan Ganesha. Ada hal yang menarik, pohonnya. Pohonnya berkurang banyak sampai-sampai gw bisa langit dari daerah Salman.

Waktu gw jalan mau ke semacam pos anak 2005, Gw dihampirin sama bapak-bapak. Dia cukup tua, kulitnya agak gelap menunjukkan kalo dia sering berada diluar, pakai peci, beberapa ubannya mencuat keluar, di juga menggunakan kacamata yang seperti Bung Hatta pakai. Dia menawarkan semacam kupon, gw sendiri gak ngerti apa yang dia tawarin. Dia tetep maksa supaya gw beli tiket itu, karena gw kesel, gw marah-marah sambil nunjuk ke emblem jaket gw (Gw punya jaket ijo buluk yang gw bikin sendiri, di bahu kanannya ada tulisan Campus ITB Bandung). Entah kenapa tiba-tiba gw rebut semua tiket yang dia pegang, padahal waktu itu gw gak pake kaos security pasar seni, dan kenapa juga ada calo di hari simulasi?

Setelah bapak itu pergi dan gw jalan masuk ke lorong bulet gede yang semuanya dibuat dari plester semen, gw perhatiin bundelan tiket itu. Tiket itu dicetak di atas kertas buram pake sablonan warna merah, cetakannya juga ga terlalu bagus blobor sana sini. Sekarang gw ngerti, bapak itu jual ice cream cone seharga Rp 500 (itu kan harga 7-6 tahun lalu!). Jadi malu rebut tiket dia lihat kenyataan dia cuma jual tiket kayak gini. Karena ga tau mesti di apain, gw masukin tiket itu ke kantong plastik bening. Sesekali gw tawarin ke temen, mau es krim gratis apa kagak. Tapi ga ada yang mau.

Di ujung lorong itu ada tangga naik, gw pun naik. Sesampainya di atas (pos 2005), gw cukup terkejut sama posnya. Semuanya terbuat dari kayu dengan dekor wallpaper kuning dengan motif bunga warna biru-violet, mirip-mirip sama rumah di Amerika sono. Gw lihat ada 3 kamar, dua di kanan tangga, satu kiri tangga dan agak menjorok kedalam. Gw liat temen-temen gw di kampus, beberapa duduk di tangga dan beberapa duduk di lorong kamar yang sebelah kiri tangga. Beberapa temen gw terlihat aneh. Rina jadi botak kayak Marcell (artis), Mato rambutnya kuning-oranye, Yanu juga di hi-light (bener ga nih nulisnya?). Beberapa temen gw masih normal, kayak Niken masih seperti biasa.

Entah kenapa, tiba-tiba gw buka jaket. Sudut pandang juga mulai ruwet, gw bisa liat diri gw sendiri. Gw buka jaket lagi, tinggal pake kaos putih gw. Semuanya fokus ke dalam pikiran gw, dan menjadi rumit. Gw sekarang sadar, itu semua cuma mimpi.